Rabu, 09 Juni 2010

PS.ELIATHA - Tahun Tahun Awal

3. Pelayanan Tahun Tahun awal.

Awal awal pelayanan PS Eliatha setelah reuni belum begitu lancar, tahun 1994 s/d 1998 mengalami pasang surut, namun pelayanan tetap berjalan dengan mengisi puji-pujian dalam kebaktian- kebaktian di gereja gereja didalam kota Semarang atau di luar kota.
Didalam kota Semarang tercatat gereja gereja yang dilayani :
‘- GKI Karangsaru
‘- GKI Beringin
‘- GKI Genuk Indah
‘- GKI Peterongan
Sedangkan kota kota lain meliputi :
‘- GKI Sangkarah Solo
‘- GKI Ngupasan Yogyakarta
‘- GKI Pajajaran Magelang
‘- GKI Darmo Surabaya
‘- GKI Pasteur Bandung
‘- GKI Cibunut Bandung
‘- GKI Kepaduri Jakarta
‘- GKI Gunungsahari Jakarta
‘- GKMI Kudus.
Apa yang menjadi kebanggaan dan keunikan adalah apabila PS Eliatha mengadakan pelayanan disuatu kota, anggota dari kota lain dengan semangat yang tinggi ikut bergabung, luar biasa. Bila suatu saat PS Eliatha mengadakan pelayanan di kota Surabaya, maka beberapa anggota dari Jakarta maupun Bandung ikut bergabung.
Demikian juga bila misalnya PS Eliatha melayani dikota Jakarta , maka anggota baik yang di Bandung maupun yang ada di Surabaya ikut bersama melayani. Dan diantara rombongan yang berangkat tak ketinggalan suami, istri atau anak anak yang tidak tergabung dalam paduan suara ikut sebagai supporter. Demikian gambaran betapa kompak dan eratnya hubungan dan persaudaraan didalam pelayanan PS Eliatha.
Lalu bagaimana cara anggota yang dari luar kota untuk berlatih ? Untuk mereka sebelumnya telah dikirimi lagu lagu yang akan dinyanyikan untuk mereka pelajari. Dalam latihan malam sebelum tampil mereka tinggal menyesuaikan diri.
Pernah PS Eliatha mencoba berkolaborasi dengan PS Efrata dari GKI Peterongan, dan bersama berangkat ke Bandung untuk pelayanan Kebaktian di GKI Pasteur. Dan kebetulan saat itu bertepatan dengan hari Kemerdekaan RI, sehingga beberapa lagu yang dinyanyikan merupakan lagu lagu perjuangan.
Memasuki tahun 1999, setelah empat tahun melakukan pelayanan dengan berbagai hambatan, timbul wacana untuk mementaskan “Jaya Wijaya Paskah” yang pernah dipentaskan di Semarang dalam PS gabungan gereja gereja dibawah pimpinan Bill O’ Brian tahun 1966, di Aula Undip. Pada mulanya timbul keragu raguan apakah PS Eliatha sanggup menyelenggarakan acara tersebut, mengingat jumlah anggota yang kurang memadai, terlebih tidak semua anggota PS yang sekarang ada ikut dalam pementasan “Jaya Wijaya Paskah” waktu dulu. Memang jalan Tuhan, PS Eliatha memiliki anggota yang menguasai bidang musik, serta menyusun arrangement lagu lagu gerejani, adalah Sdr. Jochanan Wijaya. Kontak demi kontak dilakukan dan akhirnya Sdr. Jochanan yang berdomisili di Surabaya bersedia untuk penyusunan kembali arrangement naskah “ Jaya Wijaya Paskah”. Proses berjalan dengan lancar, meski Sdr. Jochanan harus berlelah bolak balik Surabaya-Semarang untuk menyesuaikan musik yang disusun, sementara dengan semangat dan tekad yang membara latihan terus dilakukan untuk penguasaan dan penjiwaan lagu lagu yang berjumlah 12 buah, yang berisi kisah karya penyelamatan Allah bagi manusia yang jatuh dalam dosa melalui Kristus Yesus. Lagu lagu yang memaparkan kehidupan, penderitaan dan kematianNya di kayu salib sampai kebangkitan dan kenaikanNya ke surga. Paduan suara harus siap untuk menyanyi sambil berdiri selama lebih kurang satu jam non-stop, mengingat kondisi tubuh anggota yang sudah berkurang, tapi dengan keyakinan penuh Tuhan yang akan selalu menopang. Maka akhirnya dengan berkat dan pimpinan Tuhan setelah beberapa bulan selesailah sudah penyusunan musik arrangement untuk memulai pementasan “Kantata Paskah” dengan thema “ Kebesaran Kasih Tuhan”.
Susunan lagu lagu yang dipersembahkan dalam pementasan Kantata Paskah berturut turut adalah :
1a. Haleluyah Juruselamat (Pilipi 2 : 6-7)
1b. Orang Sengsara (Yesaya 53 : 1-4)
2. B’ri Ku Cerita Tentang Yesus (Kisah Rasul 10 : 36-37)
3. Kita Naik Ke Yerusalem (Markus 10 : 32)
4. Mubaraklah Raja Israel (Yesaya 12 : 1, 12-13)
5. Rumahku Tempat Berdoa (Markus 11 : 15-17a)
6. Malam Di Getsemani (Matius 26 : 17+30)
7. Tengok Ku Membawa Dia (Yohanes 19 : 1-4)
8. Bagiku Sengsaranya (Yohanes 19 : 16-17)
9. Bapa Ampuni Perbuatan Mereka (Lukas 23 : 33-34)
10.Jika Ku Pandang Salib Mu (Lukas 23 : 46+49)
11.Kristus Hiduplah (Lukas 23 : 50.52,53)
12.Final (Matius 28: 16-20), (Kisah Rasul 1 : 9-11)
Setiap dari lagu yang dinyanyikan diawali dengan pembacaan narasi oleh dua orang narator bergantian yang diambil dari ayat ayat Kitab Suci yang mendasari isi lagu masing masing, dan Kantata Paskah ini ditutup dengan penyajian lagu Halleluyah Chorus karangan G.F. Handel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar